Project ARA Google

Project ARA Google - Bagaimana rasanya jika kamu dapat membangun sebuah Ponsel dengan spesifikasi hardware yang bisa kita tentukan sendiri ? Kamu tidak perlu lagi bingung memilih berbagai macam merk ponsel yang bikin pusing kepala.
Sebuah proyek dari salah satu divisi kepunyaan Google, Advanced Technology and Projects (ATAP), dengan nama Project Ara akan segera meluncurkan sebuah “ponsel puzzle”. Berbeda dari ponsel lain yang satu paket, ponsel anyar berharga murah besutan Google ini rupanya bisa dirakit sendiri dan gonta-ganti spesifikasi sesuai keinginan konsumen.
Project ARA sendiri seperti kumpulan puzzle. Puzzle-puzzle ini adalah - kamera, processor, baterai, RAM, Layar, dan lainnya. semua puzzle ini dapat di gabungkan atau diganti dengan adanya  magnetic block.

Project ARA Google
Project ARA Google


Apa yang anda lakukan jika menginginkan ponsel yang kameranya lebih bagus dari yang anda miliki saat ini? Jawabannya sudah tentu membeli ponsel baru dengan spesifikasi kamera lebih baik dari yang sebelumnya anda miliki. Hal ini pastinya kurang efisien jika yang anda butuhkan hanyalah upgrade di bagian kamera saja. Guna menanggapi problematika tersebut, akhirnya Google mengerjakan proyek ponsel pintar rakitan yang memungkinkan komponen perangkat keras pada ponsel bisa diganti dengan mudah.

Upgrade kamera Project ARA Google
Upgrade kamera Project ARA Google


Dengan nama Project Ara dan berbagai kelebihan yang ditawarkan, rupanya Google akan mematok harga yang cukup murah untuk “ponsel puzzle” ini. Menurut laporan majalah Time, ponsel rakitan itu akan diluncurkan ke pasar dengan banderol harga 50 dollar AS atau sekitar 580 ribu rupiah saja. Ada tiga ukuran “ponsel puzzle” yang rencananya bakal ditawarkan, yaitu Mini, Medium, dan Jumbo.

Dan untuk lokasi percontohan pertama, pihak Google sengaja memilih Puerto Rico sebagai tempat peluncuran pertama. Warga satu negara di Kepulauan Karibia ini akan bisa menjajal langsung smartphone yang bisa dirakit sendiri ini pada paruh kedua tahun 2015. Sang kepala Project Ara, Paul Eremenko, mengatakan jika program percontohan ini dilaksanakan untuk dapat mengetahui animo masyarakat atas terobosan baru di dunia ponsel pintar ini.

“Kami harus bisa memilih sekaligus mengatur bagaimana menampilkan banyak pilihan tersebut tanpa membuat bingung konsumen,” kata Eremenko, seperti dikutip dari The Verge pada Jumat (16/01/15).
Previous
Next Post »